SIAPAKAH MAKHLUK UFO (ALIEN) ?
Misteri
mengenai fenomena yang seringkali terjadi dengan kehadiran Piring
Terbang atau benda tak dikenal yang biasa disebut UFO ini sangat
menghebohkan manusia dibanyak negara. Kehadiran mereka seringkali
merontokan pendapat manusia adalah satu-satunya mahluk yang sangat
cerdas dimuka bumi, begitupula sebagai manusia pertama yang diciptakan
Allah. Al-Qur’an dan Sciene mencoba mengungkap masalah ini berdasarkan
kajian dan peristiwa yang telah terjadi.
Kesimpulan
sementara mengenai siapa pengendara piring terbang (UFO) atau sering
juga disebut aliens dari berbagai sumber berdasarkan Al-Qur’an dan
Sciene yaitu ;
Yang kesatu,
ada banyak dugaan bahwa berdasarkan tafsir Al-Qur’an dahulu dibumi
pernah ada mahluk hidup lain sebelum Nabi Adam A.S. yang memiliki
peradaban sangat tinggi. Lihat kisah kejadian Nabi Adam A.S. diciptakan
yang diprotes para malaikat karena dianggap akan merusak seperti
makhluk sebelumnya.
“Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(QS Baqoroh
:30)
Pemahaman
“Khalifah” itu dipahami bukan “wakil” melainkan diartikan sebagai
“pengganti” dasarnya : Dia-lah yang menjadikan kamu
(pengganti-pengganti) khalifah-khalifah di muka bumi. (QS Fathir:39)
Kemudian
Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah
mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.(QS Yunus: 14)
Atau di dalam tafsir ibnu Katsir (hal 104)
“Yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain, kurun demi kurun dan generasi demi generasi”.
Firman
Allah :“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim
dan keluarga`Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)”
(QS Ali Imran:33)
Menurut Ilmu Pengetahuan :
a.
Di puncak Big Hill Pegunungan Cumberland di Jackson County Kentucky,
terletak lapisan batu pasir dari zaman karbon. Di tahun 1880-an batu itu
dilindas roda kereta yang lewat sehingga suatu ketika permukaan batunya
pecah. Ketika remukan akibat pecahan itu sudah tidak menutupi lagi,
sederetan jejak ditemukan di atas lapisan karbon berusia sekitar 300
Juta tahun (sebelum perkiraan waktu adanya Adam), Jejak-jejak yang
ditemukan adalah dua jejak manusia, ukuran baik, ibu jari terbuka lebar
dan mempunyai tanda yang amat jelas. Jejak ini diperiksa oleh PRof. JF Brown dari Berea College, Kentucky. (kutipan dari The American Antiquarian, 7:39, Januari 1885)
b.
Sepasang jejak kaki manusia (ada fotonya, sama dengan jejak kaki
manusia biasa bentuknya) pernah menghiasi lempengan batu kapur di tepi
barat Sungai Mississippi di St. Louis.
Di tahun 1816 atau 1817, lempengan
itu digali dari posisinya dan dipindahkan oleh Bp. George Rappe ke desa
Harmony (sekarangNew Harmony Indiana). Panjang jejak itu 10 inc dan
lebar 4 inc di jari kaki, terpisah 6 inc di tumit, dan 13 inc di jari
kakinya, menurut laporan Henry R. Schoolcraft, “jari-jari kaki amat
terbentang, dan telapak kakinya rata seperti yang akan terjadi pada
mereka yang terbiasa lama tidak mengenakan sepatu. Walaupun keadaannya
seperti itu, jejak tersebut mencolok amat alami, menunjukkan rincian
otot, dan membengkaknya tumit serta jari-jari kaki, dengan ketepatan dan
kebenaran alami, yang tidak dapat saya salin, dengan tepat, dalam
gambar ini…. (maaf gambar tidak bisa saya scan) Penelitian dari segala
segi akan menjamin kesimpulan bahwa jejak ini terbuat pada waktu batu
ini masih cukup lunak sehingga tekanan akan membentuk jejak tersebut dan
bahwa jejak kaki ini alami dan asli. Dalam skema geologi, batu kapur
ini mengeras sekitar 270 juta tahun yang lalu (jauh sebelum perkiraan adanya Adam). Batu dan jejak kaki dikatakan mengalami bukti keausan dan penuaan yang sama. (dikutip dari The American Journal of Science and Arts,1:5:223-31,1882)
c. Fosil jejak kaki yang mungkin tertua yang sudah tersingkap ditemukan di bulan Juni 1968 oleh William J. Meister seorang
kolektor fosil. Diperkirakan jejak kaki itu berumur sekitar 300-600
juta tahun yang lalu juga dengan bukti pendukung adanya seekor tribolet
yang ada jejak fosilnya di bawahnya (seolah tribolet itu terinjak jejak
kaki tsb). Tribolet adalah invertebrata laut berukuran kecil,
kerabat dari udang dan kepiting yang banyak dijumpai sekitar 320 juta
tahun yang lalu sebelum punah 280 juta tahun yang lalu. Hal yang sangat
aneh, adalah jejak kaki manusia itu mengenakan alas kaki sederhana…. Ditemukan
di Antelope Spring, 43 mil di barat Delta, Utah. (Ada gambarnya tapi
tidak saya scan)Tanggal 20 Juli 1968, seorang geologi dari Tucson
Arizona Dr. Clifford Burdick, meneliti jejak itu dan ditemukan jejak
menumpuk di atas alas kaki itu seperti jejak seorang anak-anak. (kutipan
Creation Research Society Quarterly, Desember 1968) dan masih banyak
bukti-bukti penemuan tentang jejak kaki yang berumur puluhan juta bahkan
ratusan juta tahun yang lalu.
Perkiraan adanya Adam menurut Doktor Adil Thoha Yunus di dalam
bukunya, Hayat Al-Anbiya Bayna Haqoiq at Tarikh wa al Mukasyafat
Al-Atsariyyah al-Jadidah) adalah sekitar 600 tahun sebelum masehi, ini didasarkan keterangan dari kitab Taurat yang tertua.
Al-Baqarah 2:117
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
Asy-Syuura 42:29
Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumiAllah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.
dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
Kedua ayat suci dalam Al Quran ini menegaskan bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Allah dan dikeduanya, baik di langit dan bumi oleh Allah juga diciptakan makhluk-makhluk melata (makhluk yang berjalan di permukaan tanah) dan menghuni baik di langit (bintang/planet lain) maupun di bumi.
Oleh karena itu, bukankah mungkin saja UFO-UFO yang datang ke bumi ini adalah “makhluk melata” yang berasal dari planet lain (extra terrestrial) dan di bumi.
Menurut Ilmu Pengetahuan
Yang pertama mahluk UFO (Aliens) tersebut dari luar angkasa.
Rujukan misteri adanya mahluk dari luar angkasa adalah Kejadian Tunguska: Misteri Ledakan Mahadasyat di Siberia (1908)
Kejadian ini bermula pada pagi hari tanggal 30 Juni 1908 , kafilah-kafilah di Gurun Gobi menyaksikan sebuah bola api menyala dan yang meluncur dengan cepat di langit untuk akhirnya lenyap di sebelah utara tapal batas Mongolia. Beberapa saat kemudian terjadilah ledakan maha dahsyat di dataran tinggi Siberia Tengah, Rusia, didekat sungai Tunguska, yang tercatat pada seismograf-seismograf di Irkutsk (880 kam ke selatan), Moskow (5000 km) ke barat, St. Petersburg, (Leningrad sekarang) dan bahkan sejauh Washington dan Jakarta.
Penduduk di daerah itu yang sangat langka melaporkan timbulnya tiang api yang menjulang setinggi langit, disusul oleh gelombang panas, serangkaian menggelegar, gelombang-gelombang angin sekencang taufan dan turunnya hujan yang berwarna hitam.
Baru 19 tahun kemudian dikirim ekspedisi ilmiah di bawah pimpinan Prof. L. Kulik, yang diulangi lagi pada tahun-tahun 1928 dan 1929. Fakta-fakta yang dikumpulkan mengagumkan dunia ilmu pengetahuan: daerah hutan yang berbentuk lonjong dengan ukuran kurang lebih 25 x 15 km mengalami kehancuran total, sedang lingkaran luar dengan ukuran kurang lebih 50 x 45 km mengalami kerusakan berat. Prof. Kulik almarhum ialah seorang ahli meteorit dan sampai akhir hayatnya mencoba dengan sia-sia untuk membuktikan adanya “Meteor Tunguska”. Versi lain kemudian menyangka adanya sekelompok meteor. Namun tidak berhasil ditemukan sisa-sisanya seperti pada kepundan-kepundan meteor lainnya. Kemudian dilontarkan kemungkinan adanya komet, namun hal itu tidak sesuai dengan laporan para saksi.
Setelah tibanya zaman atom baru disadari bahwa ledakan maha dahsyat di Tunguska memperlihatkan ciri-ciri suatu ledakan nuklir! Ciri-ciri itu antara lain ialah bahwa pohon-pohon di hutan sekitarnya yang selamat dari ledakan, memperlihatkan lingkaran tahunan yang lebih gemuk untuk tahun 1908 daripada tahun-tahun lainnya. Dari keadaan pohon-pohon yang hangus terbakar juga dapat disimpulkan, bahwa ledakan yang memancarkan panas itu terjadi bukannya di permukaan bumi melainkan di udara.
Demikian juga telah ditemukan butir-butir magnetit ukuran mikroskopis di samping butir-butir silikat seperti kaca yang kadang-kadang mengandung partikel besi. Bahan-bahan yang sama ditemukan sehabis percobaan-percobaan nuklir di Alamogordo, Amerika Serikat, dan terbentuk oleh suhu sangat tinggi dari ledakan nuklir. Menurut perkiraan, ledakan maha dahsyat di Siberia pada tahun 1908 itu berkekuatan 30 megaton.
Dalam dua dasawarsa terakhir ini telah terungkap perspektif lain terhadap teka-teki Tunguska dengan adanya penelitian oleh ahli-ahli aerodinamika dan ahli-ahli peroketan, yang dipelopori oleh Dr. Felix Zigel. Analisa dari laporan para saksi, bukti-bukti dari gelombang balistik dan bentuk daerah kerusakan menunjukkan bahwa lintasan yang ditempuh oleh benda dari kosmos itu bukanlah lurus, melainkan semula datang dari arah selatan, di atas desa Keshma membelok ke timur dan diatas desa Preobrazhenka berubah arah ke barat. Tiba di sebelah utara desa Vanavara terjadilah ledakan maha dahsyat itu.
Lintasan yang berbelok-belok itu tidak mungkin dilakukan oleh suatu benda alamiah, melainkan hanya dapat dilakukan oleh suatu benda buatan, sehingga timbullah dugaan bahwa penyebabnya ialah wahana antariksa yang datang dari peradaban lain!
Hipotesa wahana antariksa dari luar bumi itu ada dua macam, meskipun kedua-duanya berdasarkan anggapan bahwa telah terjadi suatu ketidakberesan teknis. Yang satu mengira bahwa terjadi kerusakan pada sistem propulsinya sehingga terjadilah ledakan maha dahsyat yang memusnahkan tamu dari luar bumi tadi. Hanya butiran mikroskopis saja yang masih tertinggal yang merupakan sisa dari wahana antariksa semula.
Hipotesa yang lain mengira, bahwa obyek dari kosmos itu mengalami kesulitan dalam sistem pengemudian sehingga hampir membentur permukaan bumi. Maka dari itu pada saat terakhir ia terpaksa melakukan koreksi arah dengan menyalakan motor roket nuklirnya, sehingga ia berhasil meninggalkan bumi untuk selanjutnya meneruskan perjalanannya ke arah Planet Venus.
Apa pun sebabnya, kita boleh merasa bersyukur bahwa ledakan maha dahsyat tadi tidak terjadi di atas salah satu kota metropolitan, melainkan di daerah yang jarang penduduknya. Namun, menurut Ian Ridpath (Messages from the Stars, Fontana/Collins, Glasgow 1978), di dalam tahun 1977 para sarjana Uni Sovyet mengumumkan penemuan bahan carbonaceous chonditer yang lazimnya terdapat di kepala komet.
Apakah dengan demikian teka teki Tunguska telah terjawab untuk penghabisan kesekian kalinya?
0 komentar :
Post a Comment