Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
>>> Kuil Asakusa Kannon
>>>Obyek Wisata Jepang Kuil Asakusa Kannon ( Asakusa Kannon Temple ) adalah kuil yang tertua di Tokyo. Menurut legenda, suatu hari diabad ke 7, dua orang nelayan menemukan patung Kannon, Dewi yang murah hati di agama Budha pada jaring mereka. Kuil pertama konon dibangun sebagai tempat bernaung patung ini. Sejak itu kuil ini dibangun kembali dan diperbesar beberapa kali hingga kuilnya menjadi besar seperti saat ini. Katanya, patung Kannon yang asli yang ditemukan oleh nelayan jaman dahulu tersebut tersimpan atau terkubur di bawah lempengan berwarna emas yang merupakan tempat suci yang berada di belakang altar utama di mana lokasinya berada di hall utama.
>>>>Obyek WIsata Ueno Park
Obyek WIsata Ueno Park merupakan Obyek WIsata Di Jepang yang sangat terkenal dengan bunga sakuranya yang sangat indah. Bila Anda ingin menikmati kecantikan bunga ini,
Ueno Park adalah sebuah taman yang luas, terletak di Taito, Tokyo, Jepang. Dulunya adalah lokasi bekas Kan’ei-ji, sebuah kuil yang terkait erat dengan Shogun Tokugawa, yang membangun kuil untuk menjaga Benteng Edo, kemudian dianggap sebagai kesialan. Kuil itu lalu dihancurkan selama Perang Boshin.
Ueno Park didirikan melalui hibah tanah kekaisaran oleh Kaisar Taisho pada tahun 1924. Nama resminya adalah taman Ueno Koen Onshi, diterjemahkan sebagai “Hadiah dari Imperial Ueno Park”.
Di Ueno park ini berdiri sebuah patung yang sangat terkenal yaitu Saigo Takamori bersama seekor anjingnya. Cerita ini sangat melegenda di Negara Jepang, terkait dengan kesetiaan seekor anjing terhadap tuannya. Hingga sang anjing (hachiko) diabadikan patungnya di Shibuya.
Disini juga terdapat 3 museum yaitu: Museum Nasional Tokyo, Museum Sains Nasional dan Museum Nasional Seni Barat , ruang konser, sebuah kuil Tosho-gu, Pond Shinobazu dengan kuil Benzaiten-nya, Gojo suci, dan kebun binatang Ueno, membuat daerah ini menjadi area rekereasi dan wisata paling populer bagi penduduk jepang dan orang asing.
datanglah ke Ueno Park pada saat musim semi yang terjadi sekitar bulan Maret hingga Mei.
Ueno Park memang tempat yang paling terkenal dan telah menjadi lokasi wisata Jepang yang paling diminati untuk melakukan hanami, yaitu piknik sambil menikmati mekarnya bunga sakura.
>>>>Universal Studios Japan
Untuk Anda yang suka dengan duni film, jangan lewatkan wisata Jepang yang satu ini.
Universal Studios Japan yang berada di Osaka ini menyuguhkan berbagai hiburan, mulai dari atraksi dari perfilman Hollywood , bioskop (2D, 3D, bahkan 4D), atau Anda bisa sekedar berjalan-jalan di tempat yang mirip sekali dengan lokasi suatu film.
KUIL AMATERASU
Di agama Shinto di Jepang, alam merupakan sesuatu yang disucikan. Untuk dapat berhubungan dengan alam artinya dapat berdekatan dengan Tuhan. Objek alam dipuja sebagai roh suci (disebut kami). Terutama pohon Sakaki atau memiliki bahasa latin Cleyera japonica ini.
Pohon sakaki adalah pohon rimbun dengan daun hijau yang ditemukan di dalam mitologi, literatur dan ritual sakral di Jepang.
Saat musim semi, pohon Sakaki mengeluarkan wewangian dengan bunga putih yang berguguran diikuti dengan munculnya buah berbentuk kecil merah tua. Pohon ini tumbuh di bagian bersuhu hangat di Jepang, Korea maupun Cina.
Kojiki (kitab kuno) adalah catatan yang sangat bernilai bagi agama Shinto dan diperkirakan berasal dari abad ke-8.
Berdasarkan tulisan dan referensi lain dari mitologi Jepang, pohon Sakaki memiliki peran yang signifikan di kisah penciptaan Jepang. Pada jaman dahulu hidup pasangan suci bernama Izanagi dan Isanami yang membuat pulau Jepang dan anak-anak mereka menjadi dewa-dewa di berbagai klan orang Jepang.
Anak perempuan mereka, Amaterasu (Dewi yang bersinar nan agung) lahir dari mata kiri sang ayah yang akhirnya menjadi Dewi Matahari. Dari dewi inilah para keluarga kekaisaran Jepang mengakui mereka berasal.
Saudara laki-lakinya Susanoo, dewa badai diberi tugas untuk memimpin lautan, namun sebelum pergi Susanoo menghancurkan sawah-sawah dan menyebabkan tempat tinggal Amaterasu porak poranda.
Karena merasa kesal dan marah, Amaterasu akhirnya pergi ke suatu goa dan menutup diri. Hal ini menyebabkan dunia menjadi gelap gulita.
Untuk memancing Amaterasu keluar dari persembunyiannya, para dewa akhirnya membawa pohon Sakaki bercabang 500 dari Gunung Kaga di surga untuk diletakkan di depan pintu goa yang ditinggali Amaterasu.
Di bagian atas cabang pohon Sakaki dipasang 500 permata, dibagian tengah diletakkan cermin dengan tinggi delapan kaki dan di bagian bawah pohon di letakkan berbagai persembahan.
Para dewa kemudian membuat kegaduhan dan bersenang-senang di luar goa. Amaterasu merasa penasaran mengapa para dewa masih bisa bersuka cita padahal dunia sedang gelap gulita.
Dari luar para dewa mengatakan bahwa di sana terdapat dewi yang lebih bersinar dari diri Amaterasu. Merasa sangat penasaran dengan pesaingnya Amaterasu pun keluar dan melihat pantulan dirinya dari cermin yang terpasang di pohon sakaki.
Sebelum menyadari dirinya dijebak, para dewa melempar shimenawa atau tali suci dari jerami sebelum pintu goa tertutup. Akhirnya dunia pun kembali terang dan kehidupan terus berlanjut.
Amaterasu dipuja di Kuil Besae Ise yang merupakan kuil utama di Jepang. Dewi ini dimanifestasikan dalam cermin yang merupakan salah satu dari tiga harta kekaisaran Jepang.
Sakaki sendiri di letakkan di shinno-mihashira atau tempat pusat suci yang bertempat di atas dan dikelilingi oleh bangunan kuil yang terbuat dari kayu. Biasanya pohon sakaki dipasangi cermin-cermin di kuil Shinto lainnya.
Pohon sakaki kerap kali dijadikan kiasan dalam berbagai literatur dan karya-karya seni di Jepang. Sakaki juga disebut dalam penggalan tulisan kuno keagamaan yang menyebutkan bahwa pohon ini mewakili kesetiaan dan kestabilan selain itu juga mengekspresikan keberadaan yang abadi dan kekuatan dewi di kuil tersebut.
Berbagai upacara keagaaman Shinto menggunakan pohon Sakaki dalam ritualnya. Dalam upacara pita suci yang disebut gohei, menggantung tali jerami suci atau ranting dari pohon suci sakaki digunakan untuk memanggil keberadaan roh suci.
Gohei juga dikenal dengan sebutan Oho-nusa atau persembahan suci dan tetap digunakan dalam berbagai upacara keagamaan penting di Jepang.
Oho-nusa memakai dua tongkat yang dikaitkan berdampingan dan disambung dengan jerami dan beberapa potongan kertas. Satu tongkat tersebut dibuat dari kayu pohon sakaki dan yang lainnya dari bambu.
Selain itu, simbol pemujaan di wilayah Izumo yang melibatkan daun sakaki diikatkan di atas spanduk-spanduk doa yang disebut nobori. Di kuil Izumo terdapat banyak nobori yang menghiasi wilayah kuil dengan warnanya yang putih.
0 komentar :
Post a Comment